BukuKita.com – Jangan Pulang Sebelum Menang : Kiat Sukses Kehidupan dan Kepemimpinan

BukuKita.com – Jangan Pulang Sebelum Menang : Kiat Sukses Kehidupan dan Kepemimpinan.

PNS yang berbisnis

Curhat:
Salam kenal Pak Bambang…
Saya desi sebagai seorang PNS sekaligus pengusaha distro, saat ini saya dalam dilema sementara saya harus bekerja selayaknya seorang pegawai dengan jam yang terikat waktu sedangkan usaha distro yang saya jalankan butuh perhatian penuh untuk kondisi sekarang ini. Usaha distro yang sudah saya bangun selama 5 tahun sebenarnya sudah sangat berjasa banyak dalam ekonomi kehidupan keluarga. Saat ini distro kami terbengkalai dari segala segi baik manajemen atau pengelolaannya. Usaha ini masih tetap berjalan tapi tidak ada kemajuan dari tahun ke tahun. Saya mohon advicenya Pak Bambang apa yang harus saya lakukan agar usaha ini tetap bisa bertahan

Tanggapan:
Buat bu desi,

Saran saya, walaupun ibu sebagai PNS, tetaplah berkomitmen menyisihkan waktu misalnya 10% dari waktu anda untuk memikirkan pengembangan distro ibu. Teruslah bergaul dengan pengusaha agar terbuka wawasan perkembangan bisnis saat ini. Peta persaingan berlangsung cepat, sehingga kita perlu terus mengupdate informasi apa saya yang berubah di pasar/konsumen. Lima tahun lalu dengan sekarang pasti banyak perubahan.

Selain itu, carilah partner yang memahami kemauan anda. Meski sulit, percayalah, diantara sekian banyak orang, pasti anda orang yang pintar dan bisa dipercaya. Pengalaman saya, pasang iklan gratis di lowongan-kerja.net saya mendapat banyak sekali calon karyawan. Saya tinggal pilih, saya interview dan akhirnya dapat karyawan yang cocok dan bisa dipercaya.

Semoga sukses.

alamat Indonesian Entrepreneur Society (IES)

Plasa 3 Pondok Indah Blok A2, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan. Telp. 021.70228877, 75906187. email; bambangsuharno@telkom.net, bambangsuharno@yahoo.com, anangsambodo@yahoo.com

Usaha Makanan Tradisional (Curhat Dari Sarah)

CURHAT

saya seorang mahasiswi sebuah universitas di bandung,saya ingin mengembangkan usaha makanan tradisional ortu di Sumatera barat ke bandung,tapi setelah saya coba ternyata saya menemukan kesulitan dalam memasarkan produk tersebut sebab masyarakat bandung belum mengenal produk yang ingin saya pasarkan.pengen promosi lebih,tapi saya belum kepikiran bagaimana cara promosi produk makanan yang murah dan cepat.apalagi mengingat saya mengembangkan bisnis tersebut dengan dana dan waktu yang terbatas karena saya harus memikirkan studi juga.hingga sekarang saya belum mendapatkan solusi yang tepat untuk permasalahan ini.saya sudah mencoba diskusi dengan pihak keluarga dan orang tua,tapi bukannya menemukan solusi,yang ada malah saya makin pusing dengan argumen2 mereka,bahkan mereka terkesan menyalahkan setiap perencanaan saya tanpa memberi solusi.sekarang saya benar-benar ngga tau harus gimana.disatu sisi saya sudah tidak berminat lagi untuk meneruskan bisnis tersebut,namun disisi lain saya ingin bisnis tersebut berjalan maju dan berkembang dengan baik.kira-kira langkah apa ya yang harus saya ambil untuk masalah ini? Terimakasih.

TANGGAPAN BAMBANG SUHARNO

Sayang sekali sarah tidak menjelaskan jenis makanan apa yang berasal dari sumatera barat tersebut. Rekan saya pernah mengungkapkan niatnya membuat usaha makanan khas pekalongan (jateng). Dengan berapi-api dia bilang, makanan tersebut belum ada di Jakarta, jadi peluangnya masih besar. Waktu itu saya bertanya, kira-kira berapa orang yang akan berminat membeli makanan tersebut. Dia mulai berpikir. “Ya, mungkin saya harus mempromosikan makanan tersebut ke orang pekalongan yang ada di Jakarta”.

Singkat cerita, akhirnya dengan pertimbangan kepraktisan dan kelancaran usaha, ia memilih untuk memulai bisnis yang “lebih jelas dan lebih banyak pembelinya”.

Yang ingin saya tekankan di sini adalah, jika makanan tradisional itu memang belum dikenal di Bandung, maka yang paling memungkinkan adalah berjualan kepada orang2 sumatera barat yang ada di bandung. Bila makanan tersebut berupa makanan kecil/snack, ada baiknya anda bekerjasama dengan warung padang. asumsi saya, dengan cara itu pelanggan warung padang sudah cukup akrab dengan makanan khas sumbar.

Alternatif lain, ikut dalam acara kumpul-kumpul organisasi masyarakat/mahasiswa asal sumbar. di sana anda bisa mulai memasarkan makanan tersebut.

Langkah berikutnya, anda bisa mulai memberi sampel makanan khas sumbar tersebut ke masyarakat bandung pada umumnya. dengan memilih segmen ekonomi yang tepat, apakah mahasiswa/anak kost-kotsan, karyawan atau apa.

Mengenai kesulitan berdiskusi dengan keluarga, memang akan lebih enak jika anda berdiskusi dengan orang yang berpengalaman dan tahu permasalahan yang sebenarnya. Tapi bukan berarti argumen dari orang tuas atau keluarga tidak perlu didengar. jika ortu anda punya pengalaman bisnis, cobalah simak bagian mana yang mungkin bermanfaat bagi pengembangan bisnis anda.

Sedangkan pengelolaan waktu antara kuliah dan bisnis, yang penting menurut saya, anda punya tekad yang kuat untuk menyukseskan kedua-duanya. Insya Allah Tuhan akan memberi jalan terbaik bagi kesuksesan anda.

salam sukses. bambangsuharno@telkom.net

MENGHADAPI PERSAINGAN YANG MAKIN SENGIT

Curhat:

 Apa kabar pak bambang, saya Normi, bagaimana  dengan bisnis dan kegiatan bpk? tambah sukses ya pak?!!Terima kasih atas tanggapan bapak, sangat membantu saya dalam menjalankan bisnis, tapi persaingan sekarang makin sengit pak bambang!!! adakah trik jitu versi pak bambang untuk menyiasatinya? o ya, apakah buku bpk sudah terbit? saya cari-cari di toko buku belum ada, tolong infonya ya pak.Sekian email saya, semoga dpt menymbung tali silaturrahim.

ciropeto_02@yahoo.com Tanggapan saya Mas Normi, dimana-mana dan dalam bisnis apapun setahu saya, kalau bisnis itu prospeknya bagus, tentu persaingan semakin sengit. Kalau kita menemukan bisnis yang pesaingnya makin sedikit, kita justru perlu hati-hati, jangan-jangan bisnis ini tinggal sedikit konsumennya sehingga pesaing menghentikan bisnisnya. Misalnya, anda bisnis pager, pasti pesaingnya sedikit, dan tentu saja, saya juga tidak minat bisnis pager karena handphone sudah murah. Bisnis wartel? Kira-kira sama, makin banyak yang pada tutup, sehingga persaingan sudah tidak sengit lagi. Kita perlu bersyukur bahwa kita hidup dalam sebuah persaingan, dimana dalam bisnis persaingan adalah olah raga. Persainganlah yang membuat kita kreatif, lebih efisien, lebih langsing dan sehat wal afiat. Petuah guru bisnis saya untuk bisa hebat dalam bersaing, simak dialog berikut ini. Guru: kamu harus jadi yang pertama.Saya: Tidak bisa guru, saya bukan Tirto Utomo yang menciptakan aqua, saya juga tidak seperti pencipta teh botol sosro, atau pioner lainnya.Guru: Kalau tidak bisa, jadilah yang terbaik.Saya: Saat ini belum memungkinkan. Mereka yang pertama sudah hebat terlebih dahulu.Guru: ini senjata terakhir, dan kamu pasti bisa; jadilah berbeda dengan pesaing. Nah, ternyata setelah saya kaji lebih jauh, menjadi berbeda tidak bisa sembarang berbeda. Buatlah perbedaan yang membuat konsumen menyambut suka cita.Perbedaan (diferensiasi) itu sendiri ada dua hal:

  1. perbedaan dari sisi konten atau isi; misalnya makanan lebih enak, obat lebih manjur, motor lebih irit dll. Perbedaan dari sisi konten makin sulit dilakukan karena biasanya menuntut biaya yang lebih mahal.
  2. Perbedaan dari sisi konteks, yakni dari cara-cara menyampaikannya sehingga kesannya kitalah yang lebih baik. Misalnya rokok itu isinya kurang lebih sama, tapi cara promosinya ada yang dikenal sebagai rokok anak muda, ada yang klasik, ada yang melambangkan persabahatan dll. Warnet saya mempromosikan “gratis kursus internet untuk pemula”. Sebenarnya hampir semua warnet melakukan hal yang sama, yakni memberikan informasi bagaimana cara membuat email, cara chating, browsing dll secara gratis, tapi warnet sayalah yang mempromosikan gratis kursus internet untuk pemula, seolah-olah hanya warnet saya yang memberikan gratis tersebut.

 Mudah-mudahan dengan informasi ini , mas imron punya gagasan baru untuk bersaing dengan suka cita, tidak bingung apalagi stress. Percayalah, rejeki melimpah ruah, kita tinggal mengambil saja. Oya, sebentar lagi buku saya terbit. Siap-siap saja ke toko buku.Salam sukses 

Curhat : Melanjutkan Bisnis Komputer Yang Hampir Mati

Curhat: Sebelumnya perkenalkan nama saya Normi (bukan nama sebenarnya), umur 27thn, berdomisili di kota Tanjung Karang, Bandar Lampung. Saya tahu pak bambang dari buku bapak yang saya baca “LANGKAH JITU Memulai Bisnis Dari NOL dan “Curhat BISNIS”, pada kesempatan ini saya ingin curhat mengenai usaha dengan pak bambang.

Saat ini saya sedang menjalankan usaha jasa perbaikan komputer, yang mana usaha ini sudah berjalan dari tahun 2003 sampai sekarang, saya menjalankan usaha ini di rumah (saya masih tinggal dengan orang tua dan belum menikah) dengan menempati ruang tamu. Rumah saya memang persis dipinggir jalan jadi lumayan terjangkau, ingin mengontrak kios belum ada biaya, jadi terpaksa saya tetap menggunakan ruang tamu untuk usaha (meski saya sadar itu memang kurang layak).

O ya saya tadinya bekerja pada sebuah toko komputer dan saya sebagai tenaga teknisinya, karena melihat peluang akhirnya saya keluar dan memutuskan untuk usaha sendiri. Pada awal usaha saya hanya melayani jasa service saja, karena waktu itu saya tidak punya modal apa2 untuk menjual produk hardware/accessories komputer, setelah berjalan beberapa waktu usaha saya mulai berjalan baik sampai pada akhirnya ada seorang teman yang menawarkan saya pinjaman dana untuk pengadaan barang berupa hardware/accessories komputer, tanpa tedeng aling-aling saya pun menyepakati persyaratan yang kami buat, setelah dapat dana saya langsung membelanjakannya untuk stok barang.

Setelah beberapa waktu mulailah timbul masalah! Uang penjualan tercampur aduk dengan uang pribadi dan uang hasil jasa, pada akhirnya saya bingung dan tidak bisa mengelolanya hingga akhirnya saya gagal dan bangkrut, barang habis uang entah kemana, yang saya tinggalkan sekarang adalah hutang…saya sempat drop dan sempat berhenti, tapi saya sadar itu semua tidak menyelesaikan masalah saya, akhirnya tahun 2006 saya mulai “buka” lagi meskipun sudah tidak punya apa2 dan menanggung hutang yg bagi saya nilainya cukup memberatkan, sampai skrang usaha saya masih berjalan dan hanya melayani jasa service saja, (balik lagi ke awal…he..he..).

Saya punya keinginan untuk membuat usaha saya jadi besar pak, tidak hanya untuk pribadi, tapi saya juga ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain, saya sadar itu tidak mudah, untuk itu saya mohon bantuan pak bambang, saya ingin bergabung dengan komunitas bapak, IES. bagaimana caranya? Mungkin di IES saya bisa mendapatkan pengalaman berharga dan juga untuk menambah wawasan saya mengenai seluk-beluk bisnis.

Demikian pak curhat saya, tolong dibales ya pak! O ya pak!! bagaimana kalo pengalaman bisnis bpk di bukukan juga? untuk buku bapak sebelumnya sudah enak dibaca, dan memberikan banyak pencerahan tentang bisnis, saya takut pesaing-pesaing saya membacanya juga..(he..he..segitunya). saya nantikan buku berikutnya dari bapak. Saya sangat berteima kasih atas waktu Bapak membalas email saya. Salam hormat.

Tanggapan Saya:

Pertama, saya ucapkan terima kasih telah membaca buku saya. Dan saya ucapkan selamat, anda telah berjuang mengembangkan bisnis. Pesan saya:

1. Bersabarlah, apa yang anda alami adalah suatu anugerah untuk menjadi lebih tangguh menghadapi tantangan. Teruslah berupaya mengembangkan bisnis, jika tidak, pengalaman yang selama ini akan sia-sia belaka, tak ada nilainya. Jika diteruskan dengan sikap mau belajar yang tinggi, saya percaya di depan sana akan banyak orang yang mendukung anda.

2. Anda pasti perlu dukungan orang lain, entah itu tenaga, pikiran dan modal. Untuk mendapatkan semua itu, jadilah anda pribadi yang mudah dibantu. Pribadi yang mudah dibantu adalah pribadi yang gampang bergaul, gampang membantu orang lain, jujur, dan punya cita-cita yang jelas. Cobalah anda lihat, orang-orang yang banyak menyendiri, menyepelekan persahabatan, menyelepekan amanah orang, kelak akan sulit mendapat dukungan orang lain. Dan jika anda selalu katakan ke orang-orang yang tepat bahwa anda akan mengembangkan bisnis anda menjadi sebesar perusahaan tertentu (carilah contoh di daerah anda yang cukup besar), para pendukung anda akan bicara “O o, kamu ingin seperti itu ya, saya bisanya membantu doa, membantu tempat yang murah, membantu mengenalkan dengan seorang pengusaha ini dan seterusnya. Dukungan seperti itu, akan datang. Percayalah. Dan tak usah kaget, kelak ada juga orang yang mencemooh. Abaikan saja mereka.

3. Peganglah komitmen bahwa anda mau membayar hutang. “Terburu-burulah kalau anda membayar hutang,”begitu kata Pak Ustad. Jadi jika ada uang, segeralah mencicil hutang.

4. Setiap hari, lakukanlah tindakan yang memungkinkan bertambahnya pelanggan, misalkan menyebar brosur, datang ke kantor-kantor menawarkan jasa anda, menelepon/kirim fax/email menawarkan jasa anda kepada para calon pelanggan dan lain-lain. Hasilnya pasti tidak instan. Mungkin tahun depan baru akan terasa dampaknya. Tidak apa-apa, apalagi tempat bisnis anda di rumah, tidak usah sewa tempat.

5. Karena di Lampung belum ada perwakilan IES (Indonesian Entrepreneur Society), anda sebaiknya cari pergaulan pengusaha, bisa datang ke pameran bisnis, ikut milis bisnis, buka web yang berkaitan dengan wirausaha. Pendeknya carilah pergaulan pebisnis. Anda bisa mulai dengan kenalan lebih dekat dengan suplier komputer.

6. Insya Allah, dalam waktu dekat saya akan menerbitkan buku Langkah Jitu Memulai Bisnis dari Nol, versi baru yang didalamnya ada pengalaman bisnis saya dan juga relasi saya.

Semoga bermanfaat. Salam sukses.***

Curhat Pak Wayan Palguna; Kiat Berjualan Lukisan Di Rumah

Curhat:Saya telah membaca buku Bapak tentang cara jitu memulai usaha dari nol.Buku tersebut saya beli kurang lebih setahun yang lalu.Seminggu yang lalu saya baca ulang lagi, dan terus saya baca dan memberikan saya motivasi untuk lebih giat lagi dalam menggeluti usaha saya.Untuk diketahui, saya sudah memulai usaha Jual beli lukisan, kira-kira setahun lebih, namun agak susah majunya, karena belum ada marketnya.Dengan kata lain, saya pajang lukisan tersebut di rumah saya, dan menunggu tamu datang utk melihat/membelinya.
Rumah saya terletak kurang lebih 5 km dari desa wisata UBUD-GIANYAR-BALI.
Mohon saran Bapak, kira-kira bagaimana caranya agar usaha saya lebih maju.
Terima kasih atas waktu dan saya tunggu saran dari bapak.
Hormat sayaWayan Palguna, Gianyar, Bali  [warsa_family@yahoo.com] Tanggapan Saya: 

Ada teori marketing yang cukup aplikatif, yanki 4 P (Product, Price, Place, Promotion). Kesuksesan marketing tergantung pada kemampuan meramu 4P tersebut. Mari kita lihat produk bapak, yakni lukisan. Yang perlu anda lihat adalah, pastikan bahwa lukisan tersebut benar benar dibutuhkan oleh calon pelanggan anda. Siapa calon pelanggan anda? Apakah turis asing? Turis lokal?, masyarakat lokal atau siapa? Tetapkan dan konsistenlah dengan target pelanggan anda. Kalau anda fokus pada terget calon pembeli, anda akan mudah menentukan langkah-langkah pemasaran.

Price; bagaimana harga yang anda tawarkan? Ini bukan soal mahal atau murah, namun apakah menarik atau tidak bagi pelanggan anda. Belum tentu murah berarti menarik pembeli, yang paling penting adalah kesesuaian harga dengan kocek pembeli, serta kualitas lukisan dan kemasannya.

Place: lokasi usaha, apakah lokasinya memungkinkan calon pembeli bergegas datang ke tempat anda? Jika tidak, maka P yang keempat yakni Promosi harus dilakukan lebih serius.

 Prinsipnya, semakin strategis lokasi usaha, semakin murah biaya promosinya. Hal ini karena lokasi itu sendiri sudah menjadi tempat promosi (banyak lalu lalang calon pembeli). Karena lokasi anda di rumah, maka promosi harus dilakukan serius. Caranya, bisa dengan kerjasama biro travel, kerjasama dengan restoran, kerjasama dengan event organizer dan lain-lain yang sesuai dengan calon pelanggan anda. 

Pola kerjasamanya bisa dengan sistem nitip lukisan, jika laku mitra anda dikasih komisi. Bisa juga memberi hadiah buat pelanggan mitra anda. Juga mungkin bisa memajang sampel di kantor biro travel dan sebagainya. Mungkin saja anda kerjasama dengan penyelenggara seminar. Saya pernah ketemu dengan seorang pelukis wajah. Dia tawarkan ke penyelenggara seminar lukisan wajah pembicara seminar, sebagai hadiah buat pembicara. kalau selama ini penyelenggara seminar memberi plakat, ia menawarkan plakat diganti lukisan. Ternyata hal itu sangat menarik dan mengesankan para pembicara.

Tentu saja anda dapat mengembangkan kreativitas promosi. Datang saja ke tempat-tempat yang memungkinkan diajak kerjasama, diskusikan polanya seperti apa. Kadangkala kita ketemu ide kerjasama yang bagus apabila kita segera berjalan menemui calon mitra kita. Demikian mudah-mudahan bermanfaat.        

KEPADA SIAPA ANDA CURHAT (KUTIPAN BUKU CURHAT BISNIS, BAMBANG SUHARNO)

Seandainya anda seorang remaja yang sedang menghadapi masalah hubungan persahabatan atau percintaan, kepada siapakah anda bisa mencurahkan isi hati anda? Boleh saja anda curhat kepada orang tua anda, guru anda, pembantu anda, kakak atau adik anda, tetangga anda, teman sekelas anda. Kepada siapapun boleh, yang penting orang tersebut harus memenuhi beberapa syarat. 

Pertama, ia sebaiknya mau meluangkan waktu mendengarkan masalah tersebut dengan tulus. Kadangkala atau mungkin malah sering kali, karena ada orang yang dengan sabar mendengarkan permasalahan anda, hati ada sudah lebih lega.

Kedua, ia tidak merasa lebih pintar tapi bisa memberikan sedikit saja komentar yang menenangkan. Bila ia kemudian mengatakan anda “wah masalah sekecil itu kau bingung, cengeng sekali kau”, anda pasti hanya sekali itu anda curhat kepadanya. 

Ketiga, ia akan lebih baik lagi bila pernah punya pengalaman yang serupa. Dengan pengalamannya, ia bisa berbagi pengalaman. Dengan berbagi pengalaman, ada perasaan senasib, dan kemudian bisa berbagai solusi.

Keempat, ia tidak menakut-nakuti, melainkan ikut memberi solusi. Bayangkan jika anda curhat kepada orang yang menakut-nakuti, anda tidak akan menjadi tenang, malah sebaliknya pikiran anda makin  rumit.

Kelima, jika tidak memberi solusi, ia sebaiknya memberi motivasi untuk mencari solusi. 

Bagaimanakah bila ada permasalahan bisnis yang membebani pikiran anda?  Kepada siapa anda harus curhat? Jawabannya kurang lebih sama dengan yang disebut tadi. 

Suatu kali seorang karyawan mencoba membuka usaha di rumah yang dikelola istrinya dan seorang karyawan. Ketika akan memulai usaha, rekan sekantor berkomentar,” kau berani sekali membuka usaha, apa tidak takut kehilangan uang. Lihat tuh si A sudah pernah melakukannya, tapi bisnisnya bangkrut. Sekarang separo gajinya untuk membayar hutang.” Masih lumayan komentar seperti itu. Dengar komentar ini,” Wah itu masing mendingan. Si B temen kita di kantor PT XYZ, harus menjual rumah gara-gara usahanya bangkrut”. 

Bayangkan, ketika sedang bersemangat membuka usaha, malah anda menerima “teror” mental agar segera menghentikan rencana membuka usaha. Lain halnya bila anda bertemu dengan seorang kawan yang sudah sukses menjalankan bisnis. Tatkala anda bertemu dia, mungkin anda akan mengatakan,”Wah bisnis mu makin maju saja. Saya mau buka warung makan sejak tahun lalu tapi tidak kesampaian juga. Padahal saya sudah punya tempat  di sebuah taman perumahan yang tak jauh dari rumah saya. Di sana ada yang banyak sekali orang berjualan dan setiap malam ramai sekali anak-anak muda. Bagaimana menurutmu?”. Mungkin yang anda dengar dari teman anda, begini,” wah bagus dong, berapa sewa tempat di sana? Saya juga mau buka cabang toko ini kalau memang bagus”. 

Ini pasti lebih memberi semangat untuk merealisasikan rencana anda. Atau bisa juga begini,” wah yang benar, kamu kan sudah menjadi manajer perusahaan, gaji sudah banyak, masak mau cari tambahan lagi?” Atau begini,”Ya kalau punya rencana membuka warung makan, jangan ditunda-tunda lagi. Segera saja dilaksanakan, karena semakin ditunda semakin banyak yang menghambat. Saya tahu itu. Kau kan karyawan, kalau mau bisnis pasti kawan sekantormu menghambat rencanamu. Mungkin juga istrimu. Padahal jalan saja, kalau toh nanti kurang berhasil, ya kita cari jalan keluarnya, tak usah takut. Tak usah dibuat rumit. Kalau kita mau tekun berusaha, saya yakin Tuhan akan memberi rejeki yang cukup. Kalau ada masalah, itu hanya ujian saja agar kita bisa naik kelas”. 

Yang terakhir ini tentu sangat menyejukkan anda dan memberi energi untuk anda segera memulai berusaha merealisasikan impian anda.  Curhat apapun, termasuk dalam masalah bisnis, haruslah kepada orang yang tepat. Yaitu kepada orang yang mau mendengarkan, dan sebaiknya juga memberi ide dan motivasi, bukan menyudutkan posisi anda. Tidak harus lebih pintar, namun setidaknya mau berkomentar positif dan menenangkan hati. 

Alkisah ada seorang mahasiswa berjualan baju di kampusnya. Setiap pulang ke rumah kost, kerap kali ia diolok-olok teman kostnya, tapi ketika ia mengikuti sebuah training entrepreneur, dia malah mendapatkan mitra berjualan dan mendapatkan sumber pakaian yang lebih banyak variasinya. 

Kembali ke masalah curhat bisnis, jika anda memiliki masalah bisnis, bertanyalah kepada orang yang tepat. Jika tidak, anda akan terperosok pada keputusan yang salah.

Selanjutnya silakan baca buku Curhat Bisnis, karya saya, atau buku best seller Langkah Jitu Memulai Bisnis Dari Nol.

Jika ada pertanyaan, bisa melalui situs ini.***  

Halo dunia!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!